JAKARTA – Sejarah pendidikan nasional mencatat sebuah tonggak penting. Presiden Prabowo Subianto dengan tegas mengumumkan bahwa pemerintah akan mengalokasikan anggaran pendidikan sebesar 20 persen dari APBN untuk tahun 2026, yang setara dengan Rp757,8 triliun. Menurutnya, angka ini merupakan yang tertinggi dalam sejarah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
“Pemerintah berkomitmen untuk memenuhi alokasi anggaran pendidikan sebesar 20 persen, yaitu sekitar Rp757,8 triliun untuk tahun 2026. Ini adalah jumlah terbesar sepanjang sejarah NKRI,” kata Prabowo dalam pidatonya pada Nota Keuangan RAPBN 2026, pada hari Jumat (15/8/2025), di hadapan para pimpinan dan anggota DPR RI.
Angka ini bukanlah angka sembarangan. Alokasi 20 persen untuk pendidikan telah menjadi kewajiban konstitusional yang tertuang dalam UUD 1945. Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani juga telah mengungkapkan rencana anggaran pendidikan yang berkisar antara Rp727 triliun hingga Rp761 triliun dalam Rapat Paripurna DPR RI Ke-18 pada 20 Mei 2025.
Mengamati perkembangan anggaran selama sepuluh tahun terakhir, angka Rp757,8 triliun menjadi puncak baru alokasi pendidikan. Sejak tahun 2015 hingga 2025, anggaran pendidikan terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2025, anggaran telah mencapai Rp724,3 triliun, naik signifikan dari Rp660 triliun pada tahun 2024, dan terus meningkat setiap tahun sejak 2015 yang hanya mencatat Rp370,4 triliun.
Lebih dari sekadar angka di atas kertas, anggaran ini merupakan wujud nyata komitmen untuk masa depan bangsa, sebagai investasi jangka panjang dalam kualitas Sumber Daya Manusia Indonesia. Ini juga adalah kali pertama komitmen tersebut mencapai tingkat tertinggi dalam sejarah perencanaan anggaran negara. (RI1)



 
                                    