15.6 C
New York
Kamis, Oktober 30, 2025

Buy now

spot_img

Dosen Surabaya Mendapat Pelatihan Keterampilan Paten untuk Meningkatkan Hilirisasi Riset

SURABAYA—Untuk memperkuat budaya inovasi dan memastikan manfaat riset dapat dirasakan oleh masyarakat, Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan melalui Direktorat Hilirisasi dan Kemitraan menyelenggarakan Pelatihan Penulisan Deskripsi Permohonan Paten Tahun 2025. Acara penting ini berlangsung meriah dari tanggal 1 hingga 3 Oktober 2025, di Ruang Serbaguna Fakultas Teknobiologi Universitas Surabaya (Ubaya), sebagai wujud kerjasama yang baik dengan pihak kampus.

Kegiatan ini dirancang khusus untuk membekali dosen dan peneliti di Surabaya dengan kemampuan dalam menyusun dokumen permohonan paten yang memenuhi standar internasional. Tujuannya adalah untuk mendorong hilirisasi riset agar setiap inovasi terlindungi hak kekayaan intelektualnya serta berpotensi besar untuk dimanfaatkan oleh industri dan masyarakat.

Direktur Hilirisasi dan Kemitraan, Yos Sunitiyoso, dalam sambutannya menegaskan pentingnya peran perguruan tinggi. Ia menyampaikan, “Visi Kemdiktisaintek adalah mendorong penelitian hingga tahap hilirisasi yang memberikan nilai tambah dan dampak yang berkelanjutan di bidang sosial, ekologi, dan ekonomi. Dukungan dari perguruan tinggi menjadi kunci, dan kami berharap hasil riset yang Bapak-Ibu kembangkan dapat memberikan manfaat nyata bagi bangsa dan negara,” ujarnya dengan penuh semangat.

Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Universitas Surabaya, Christina Avanti, sebagai tuan rumah yang bangga, juga memberikan apresiasi atas kepercayaan yang diberikan. Ia mengatakan, “Merupakan kebanggaan bagi Universitas Surabaya menjadi tuan rumah dalam kegiatan ini. Pelatihan ini sangat penting untuk meningkatkan iklim riset di Indonesia, terutama dalam menjembatani industri dan perguruan tinggi. Harapannya, hasil riset dapat sesuai dengan kebutuhan pasar dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat,” tuturnya.

Antusiasme peserta sangat terlihat. Ririn Handayani dari Universitas Dokter Soebandi, salah satu peserta, membagikan pengalamannya. “Selama tiga hari mengikuti pelatihan ini, kami sangat termotivasi sebagai dosen untuk terus berkarya dan menghasilkan paten. Pelaksanaan kegiatan ini sudah sangat baik, dan kami berharap kegiatan seperti ini dapat dilanjutkan di batch berikutnya, karena masih banyak dosen yang membutuhkan pendampingan untuk memahami penulisan deskripsi paten,” ungkapnya penuh harap.

Hari pertama pelatihan diisi dengan pemaparan materi dari tiga pakar terkemuka: Muhammad Sahlan dari Universitas Indonesia, Mike Yuliana dari Politeknik Elektronika Negeri Surabaya, dan I Ketut Mudite Adnyane dari Institut Pertanian Bogor. Sesi kedua dilanjutkan dengan Focus Group Discussion (FGD), di mana peserta secara aktif mempraktikkan materi di bawah bimbingan tim fasilitator. Acara ditutup pada hari ketiga dengan evaluasi dan penutupan.

Melalui inisiatif ini, Kemdiktisaintek berharap dapat memicu lahirnya inovasi baru dari perguruan tinggi yang tidak hanya terlindungi, tetapi juga berhasil dihilirisasi, sehingga memberikan kontribusi signifikan bagi kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, dan kesejahteraan masyarakat Indonesia. (PERS)

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
- Advertisement -spot_img

Latest Articles