15.6 C
New York
Kamis, Oktober 30, 2025

Buy now

spot_img

Mendikbud Ristek Dorong Perguruan Tinggi Tingkatkan Riset Terapan untuk Meningkatkan Daya Saing

JAKARTA – Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek), Brian Yuliarto, baru-baru ini mengajak semua institusi pendidikan tinggi di Indonesia untuk lebih proaktif dalam mengembangkan semangat riset terapan. Seruan ini muncul sebagai tanggapan terhadap kebutuhan mendesak untuk memperkuat inovasi nasional di tengah persaingan global yang semakin ketat.

Dalam keterangan yang disampaikan dari Jakarta pada hari Sabtu, Menteri Brian menekankan bahwa penguatan riset terapan, yang dicapai melalui kerjasama yang erat dengan sektor industri, adalah kunci utama. Pendekatan ini harus terukur, dapat direproduksi, dan yang terpenting, berorientasi pada skala ekonomi. Tujuannya adalah untuk mempersiapkan masyarakat dengan inovasi yang lebih terstruktur dan memiliki daya saing tinggi di pasar.

“Setidaknya kita perlu memiliki marketplace sendiri yang mendukung produk-produk Indonesia,” ungkap Menteri Brian, menggambarkan visi besarnya untuk menciptakan ekosistem yang menguntungkan bagi produk dalam negeri.

Lebih lanjut, Mendiktisaintek menegaskan komitmen kementeriannya untuk mendukung pendanaan riset. Namun, dukungan ini disertai dengan syarat yang penting: adanya kepastian bahwa hasil riset tersebut akan benar-benar dimanfaatkan oleh dunia industri. Ini bukan sekadar soal alokasi anggaran, tetapi juga sebuah investasi strategis yang harus memberikan dampak nyata.

“Kita perlu bekerja sama dalam melakukan riset. Dana riset bisa berasal dari kementerian, tetapi harus ada jaminan bahwa hasilnya akan digunakan,” tegasnya, menekankan prinsip kemitraan yang saling menguntungkan.

Dalam konteks pendidikan, Menteri Brian juga menyoroti pentingnya penguatan pendekatan interdisipliner. Ia menggarisbawahi perlunya sinergi yang lebih baik antara bidang Science, Technology, Engineering, and Mathematics (STEM) dan ilmu sosial humaniora. Penguasaan dasar-dasar STEM sangat penting, tetapi juga perlu diimbangi dengan pemahaman yang mendalam tentang aspek bisnis, kebijakan publik, dan dinamika sosial. Kombinasi ini akan mempercepat adopsi inovasi di pasar.

“Mahasiswa teknik juga perlu memahami ekosistem kebijakan dan pasar. Jadi mereka tidak hanya mampu membuat, tetapi juga dapat memengaruhi dan mendorong pemanfaatan inovasi tersebut,” jelas Brian, menggambarkan lulusan yang tidak hanya ahli dalam teknis, tetapi juga memiliki wawasan strategis.

Melalui penguatan pendidikan STEM yang komprehensif, Menteri Brian berharap akan muncul gagasan-gagasan inovatif yang pada akhirnya dapat memperkuat peran perguruan tinggi dalam menghadapi tantangan industrialisasi nasional yang terus berkembang. (PERS)

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
- Advertisement -spot_img

Latest Articles