15.6 C
New York
Kamis, Oktober 30, 2025

Buy now

spot_img

Nilai TKA: Gerbang Baru Seleksi PTN dan Sekolah Kedinasan 2026

JAKARTA – Nilai Tes Kemampuan Akademik (TKA) kini menjadi syarat utama bagi siswa yang berkeinginan melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi negeri melalui jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) 2026. Namun, ada pertanyaan menarik: bagaimana dengan siswa yang bercita-cita masuk ke sekolah kedinasan?

Kepala Pusat Asesmen Pendidikan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), Rahmawati, mengungkapkan bahwa pihaknya sedang mempertimbangkan perluasan penggunaan nilai TKA. Rencana ini tidak hanya berlaku untuk perguruan tinggi negeri (PTN), tetapi juga untuk perguruan tinggi dibawah kementerian/lembaga (PTKL) dan institusi kedinasan.

“Saat ini kami masih dalam tahap jajak pendapat untuk memperluas penggunaan nilai TKA ke PTKL dan sekolah kedinasan. Jadi, fokus kami untuk saat ini adalah mempersiapkan pelaksanaan TKA sebaik mungkin,” ujar Rahmawati setelah meluncurkan laporan survei SPMB Katadata Insight Center di Pintar Campus, Jakarta, pada Selasa (30/9/2025).

Rahmawati menegaskan bahwa kualitas dan integritas dalam pelaksanaan TKA merupakan faktor penting untuk meyakinkan institusi pendidikan agar mau menggunakan nilai tes ini sebagai salah satu alat seleksi.

“Alhamdulillah, pendaftaran sudah mencapai jutaan peserta. Namun, kami perlu memastikan pelaksanaannya berjalan dengan integritas dan kejujuran, sehingga hasil yang diperoleh benar-benar berkualitas. Jika hasilnya baik, akan lebih mudah meyakinkan lebih banyak institusi untuk menggunakan hasil TKA,” jelasnya.

Meninjau jadwal penerimaan mahasiswa baru, Rahmawati optimis masih ada cukup waktu untuk menjalin kesepakatan dengan pihak terkait.

“Melihat dari timeline, masih ada waktu untuk meyakinkan pengguna lainnya. Kami mengincar SNBP, yang pendaftarannya akan dimulai pada 5 Januari, sementara PTKL dan lainnya masih memiliki jadwal hingga April. Jadi, masih ada cukup waktu untuk mempromosikan penggunaan hasil TKA kepada para pemangku kepentingan,” tambahnya.

Dia menambahkan, peluang TKA untuk dijadikan referensi dalam seleksi sekolah kedinasan pada tahun 2026 sangat bergantung pada kualitas proses dan pelaksanaan TKA itu sendiri. Tingginya partisipasi siswa dan kualitas hasil yang terjamin menjadi pertimbangan utama.

Saat ini, tingginya jumlah pendaftar TKA memberikan gambaran yang jelas tentang tingkat kompetitif siswa di nasional berdasarkan nilai akademis mereka.

Rahmawati juga mengimbau peserta untuk memanfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya dan menjunjung tinggi nilai kejujuran agar hasil TKA mencerminkan potensi siswa secara akurat.

Data per tanggal 30 September 2025 pukul 19.30.01 dari laman TKA Kemendikdasmen menunjukkan bahwa lebih dari 2,83 juta siswa dari SMA/MA dan SMK telah mendaftar untuk mengikuti TKA.

Provinsi DI Yogyakarta mendominasi jumlah pendaftar TKA SMA/MA dengan angka partisipasi mencapai 96,5%. Sebanyak 26.198 siswa dari total 27.148 di provinsi tersebut telah mendaftar. Sebagian besar provinsi lainnya juga telah melampaui angka 50% pendaftar, kecuali Papua Pegunungan yang hanya mencatat 20,1%.

Rahmawati meyakini bahwa TKA memiliki potensi besar untuk menjadi instrumen seleksi yang dapat diandalkan, bahkan untuk tingkat perguruan tinggi luar negeri.

“Dengan pelaksanaan yang sepenuhnya berbasis komputer, kami dapat menjaga kualitas dan implementasi dengan baik. Sebelumnya, ketika masih menggunakan Ujian Nasional yang berbasis kertas, sudah ada institusi yang menggunakannya. Apalagi sekarang dengan TKA yang sepenuhnya berbasis komputer,” pungkasnya. (PERS)

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
- Advertisement -spot_img

Latest Articles