JAKARTA – Indonesia semakin mendekati impiannya untuk menjadi pemain utama dalam teknologi kecerdasan buatan (AI). PT Pertamina (Persero) dan Direktorat Inovasi dan Riset Berdampak Tinggi Universitas Indonesia (UI) telah resmi menjalin kerja sama strategis untuk meluncurkan AI Talent Hub Indonesia.
Inisiatif ini tidak hanya sebatas program pelatihan, tetapi juga merupakan langkah besar untuk menyatukan kekuatan antara dunia pendidikan dan industri dalam menghasilkan generasi inovator masa depan. Bayangkan, talenta-talenta muda Indonesia yang memiliki keahlian di bidang AI siap berkontribusi untuk kemandirian energi, hilirisasi industri, dan pembangunan nasional yang berkelanjutan.
Corporate Secretary Pertamina, Arya Dwi Paramita, menegaskan bahwa AI adalah kunci strategis untuk mencapai ketahanan energi dan industri berbasis data. “Sejalan dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, terutama dalam aspek kemandirian energi dan hilirisasi serta industrialisasi, Pertamina berkomitmen menjaga ketahanan energi nasional dan memberikan manfaat bagi masyarakat. Melalui AI Talent Hub Indonesia, kami tidak hanya menawarkan pelatihan, tetapi juga membangun ekosistem kolaboratif antara akademisi, industri, dan komunitas teknologi. Kami yakin, teknologi secanggih apa pun tidak akan berarti tanpa talenta yang kompeten,” ungkap Arya dalam kutipan pada Rabu (13/8/2025).
Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi UI, Prof. Hamdi Muluk, menjelaskan bahwa AI Talent Hub adalah program untuk mengembangkan talenta muda melalui pelatihan, inkubasi, dan kompetisi proyek berbasis AI. Program ini dirancang untuk menumbuhkan inovasi dan kolaborasi lintas disiplin.
“Program ini bertujuan untuk mendorong inovasi, meningkatkan kolaborasi lintas disiplin, serta menciptakan solusi AI yang aplikatif bagi generasi muda di era digital. Kami mengajak semua peserta untuk memanfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya bersama UI dan Pertamina,” katanya.
Direktur Inovasi dan Riset Berdampak Tinggi UI, Chairul Hudaya, menekankan komitmen UI untuk menjembatani kesenjangan antara dunia riset dan kebutuhan industri. Ia juga menyatakan bahwa program ini terbuka bagi semua talenta di Indonesia.
“AI Talent Hub Indonesia terbuka untuk talenta dari seluruh Indonesia, tidak hanya bagi civitas akademika UI. Kami ingin mendorong lahirnya startup-startup AI yang mampu menciptakan lapangan kerja, menggerakkan perekonomian, dan memberikan dampak yang besar. Terima kasih kepada Pertamina atas kepercayaannya untuk menjalankan amanah besar ini,” ujarnya.
Program AI Talent Hub Indonesia akan berlangsung selama satu bulan, yang menggabungkan metode daring dan luring. Puncak dari program ini adalah presentasi inovasi oleh 20 peserta terbaik dari 100 peserta yang telah diseleksi. Ide-ide terbaik akan menerima dukungan pengembangan dari mitra industri dan akademisi.
Saya membayangkan dari program ini akan muncul inovasi-inovasi yang tidak hanya canggih secara teknologi, tetapi juga relevan dengan kebutuhan masyarakat. Mungkin saja, solusi AI yang dikembangkan dapat meningkatkan efisiensi energi, memprediksi cuaca ekstrem, atau bahkan mendiagnosis penyakit secara dini. Harapan besar tertumpu pada para talenta muda ini.
Melalui kolaborasi ini, Pertamina dan UI berharap dapat menciptakan ekosistem inovasi AI yang inklusif dan berkelanjutan, mampu menjawab tantangan industri, dan membawa Indonesia menuju kemajuan di panggung global. Ini bukan hanya tentang teknologi, tetapi juga tentang masa depan Indonesia. (Warta Kampus)
